Enam TPS Semula Kumuh, Kini Bertransformasi Menjadi Ramah Lingkungan
![]() |
Kondisi tempat penampungan sementara (TPS) di Jalan Ikan Tombro Kota Malang setelah revitalisasi. Foto: Bagus Suryo |
Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang mengumumkan bahwa revitalisasi enam tempat penampungan sementara (TPS) telah selesai sepenuhnya. Pembangunan ini didanai melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
"Kegiatan revitalisasi TPS yang didukung oleh CSR sudah mencapai 100% dan telah diserahterimakan," ujar Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya, pada Jumat (14/3).
Ia menjelaskan bahwa ada dua lokasi yang progres pekerjaannya masih tersisa 30%, dan diharapkan akan selesai dalam waktu dekat. Enam TPS yang telah bersalin citra terletak di Jalan Kartini, Wilis, Sulfat Purwantoro, Merjosari, Kedungkandang, dan Tunjungsekar.
Seluruh TPS dirancang tertutup dan memenuhi standar teknis, dilengkapi dengan bak penampung lindi. Sistem pengangkutan juga diterapkan dengan pengaturan waktu agar tidak mengganggu pengguna jalan. Dengan demikian, TPS yang sebelumnya kumuh kini bertransformasi menjadi lebih ramah lingkungan.
Untuk TPS di Jalan Kartini, ia menambahkan, akan ada penataan khusus karena lokasinya berada di sebagian badan jalan.
"TPS Kartini memanfaatkan sebagian badan jalan karena kapasitas tampungnya tidak besar, dan memang sudah ada di lokasi tersebut sejak lama. Oleh karena itu, DLH akan melakukan penataan yang lebih baik sesuai dengan konsep bangunan agar tidak mengganggu pengguna jalan," jelasnya.
Pembangunan TPS sangat penting mengingat perkembangan Kota Malang sebagai destinasi pariwisata nasional, selain sebagai Kota Pendidikan. Saat ini, banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik mengunjungi Kota Malang karena daerah ini memiliki kuliner legendaris dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, kebersihan lingkungan kota menjadi prioritas utama.
Berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah sampah di Kota Malang mencapai 778,34 ton per hari, sehingga total timbulan sampah dalam setahun diperkirakan mencapai 284.095,41 ton pada tahun 2024.
Sumber sampah terbanyak berasal dari rumah tangga dengan total 371,09 ton, diikuti oleh perkantoran 2,44 ton, perniagaan 112,37 ton, pasar 23,45 ton, fasilitas publik 49,30 ton, kawasan 186,80 ton, dan lainnya 32,89 ton.
Komposisi sampah terdiri dari sisa makanan 54,39%, kayu ranting 13,60%, kertas karton 4,47%, plastik 13,66%, logam 0,98%, kain 0,52%, karet-kulit 0,21%, kaca 1,78%, dan lainnya 10,39%.